Home » Uncategorized » Prodi AFI UIN RIL Ikuti Simposium Nasional ASAFI 2024: Dorong Reformulasi Kurikulum Berstandar Internasional

Prodi AFI UIN RIL Ikuti Simposium Nasional ASAFI 2024: Dorong Reformulasi Kurikulum Berstandar Internasional


Bandung, 20 September 2024 — Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) UIN Raden Intan Lampung turut ambil bagian dalam Simposium Nasional ASAFI (Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam) Tahun 2024, yang berlangsung pada 18–20 September 2024 di Hotel Jayakarta, Bandung. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama ASAFI dengan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan mengusung tema strategis: “Reformulasi Kurikulum Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Menghadapi Tantangan Internasionalisasi Pendidikan Tinggi.”

Simposium ini dihadiri oleh 72 peserta dari pengelola Program Studi AFI tingkat sarjana, magister, dan doktoral dari berbagai PTKIN dan PTKIS se-Indonesia. Kehadiran Prodi AFI UIN Raden Intan Lampung menjadi bagian dari komitmen aktif dalam merespon tantangan global serta mendorong penguatan mutu pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai keilmuan Islam.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam sambutannya menyampaikan bahwa internasionalisasi pendidikan tinggi tidak dapat dielakkan. Ia menegaskan pentingnya reformulasi kurikulum yang tetap menjaga nilai-nilai lokal, namun mampu menjawab kebutuhan dan standar global. Hal ini selaras dengan regulasi nasional, seperti UU No. 12 Tahun 2012 dan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023, yang mendorong adaptasi pendidikan tinggi Indonesia terhadap tuntutan globalisasi.

Dalam simposium ini, beberapa poin penting yang menjadi fokus diskusi antara lain:

  1. Reformulasi Kurikulum Berwawasan Internasional, yaitu kurikulum yang mencakup isu-isu global, studi perbandingan agama, filosofi lintas budaya, serta integrasi bahasa asing (Inggris dan Arab) dalam proses pembelajaran.
  2. Peningkatan Pengakuan Internasional, melalui upaya memperoleh akreditasi dari lembaga internasional dengan menyelaraskan standar kurikulum dan capaian pembelajaran.
  3. Penguatan Kolaborasi Akademik Global, seperti program pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, serta skema double degree dengan universitas mitra di luar negeri.
  4. Peningkatan Kualitas Riset dan Publikasi Internasional, sebagai kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu keislaman dan filsafat dalam forum global.

Ketua ASAFI menekankan bahwa reformulasi kurikulum ini bukan hanya langkah teknis administratif, tetapi bagian dari visi strategis untuk memastikan lulusan AFI memiliki kompetensi yang relevan secara regional dan internasional. “Program studi AFI harus adaptif, tetapi tetap teguh pada akar keilmuannya,” tegasnya.

Dari UIN Raden Intan Lampung, keikutsertaan dalam forum ini mencerminkan semangat kolaboratif dan keterbukaan terhadap pengembangan keilmuan yang lebih luas. Melalui forum seperti ini, Prodi AFI diharapkan dapat memperkuat eksistensinya dalam kancah pendidikan global sambil tetap menjaga kekhasan nilai-nilai pemikiran Islam yang menjadi fondasinya.

Simposium ini diakhiri dengan rumusan-rumusan strategis sebagai hasil musyawarah bersama, yang akan menjadi pedoman dalam pengembangan kurikulum AFI ke depan—baik dalam aspek akademik, riset, maupun jejaring internasional.