Workshop Curriculum OBE Bersama Prof. Bryan W. Hall, Ph.D dari USA
(30/07/2024)OBE merupakan singkatan dari Outcome-Based Education. Merupakan sistem pendidikan yang dirancang adalah berfokus pada outcome dan tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan. Artinya kurikulum juga harus dirancang dengan menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa sehingga pembelajaran terjadi penuh dengan interaktif dan inovatif. Tantangan yang dihadapi adalah adalah bagaimana mahasiswa mampu bersaing di era abad 21 di tengah tuntutan industri yang menginginkan seorang mahasiswa memiliki kompetensi yang semakin tinggi dan fleksibel mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu pendidikan abad 21 menjadi jawaban revolusi industri 4.0 menjadi education 4.0. berpijak pada hal itulah, maka kegiatan Workshop OBE dilaksanakan Khususnya di Fakultas ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung. kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2024 bertempat di Lt 2 Gedung Dekanat FUSA. workshop dihadiri oleh unsur pimpinan Fakultas, Kaprodi dan sekprodi AFI serta Dosen-Dosen Prodi, dengan menghadirkan Prof. Bryan W. Hall, Ph.D dari USA. dalam workshop ini prof Bryan banyak memberikan masukan diantaranya; ” agar prodi mempertimbangkan untuk mencoba menentukan capaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan umum ke dalam konteks Filsafat Islam atau menemukan cara untuk memetakan capaian keterampilan khusus”. tentu masukan ini sangat berharga khususnya untuk Prodi AFI guna meningkatkan dan menyusun Kurikulum yang lebih berkualitas sebagai pondasi menghasilkan para sarjana yang berkualitas pula untuk mengadapi tantangan Global dan kemajuan Zaman di era saat ini. OBE menjadi hal penting karena berupa pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif sehingga berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran. acara ini ditutup dengan Poto bersama. (MD.FU)
Selengkapnya »Mahasiwa AFI Mengikuti Visiting Profesor FUSA
(03/07/2024)B. Lampung, 02 Juli 2024. Mahasiswa AFI mengikuti kegiatan Visiting Profesor di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula FUSA, yang menghadirkan Prof Dr. Irina R. Katkova, Ph.D seorang Profesor dari St Petersburg State University Rusia. dalam forum ini prof Irina menyampaikan tentang bagaimana sejarah islam di rusia. Menurut Prof. Irena, Islam mulai memasuki wilayah Rusia modern pada awal abad ke-7 melalui penaklukan Arab di Kaukasus Utara. Kemudian, perdagangan dan hubungan ekonomi dengan dunia Muslim berkontribusi pada penyebaran Islam di sepanjang lembah Volga. Pada abad ke-8, Kerajaan Bulghar di Volga Tengah menjadi negara Muslim merdeka pertama di wilayah tersebut. Selama era Gerombolan Emas pada abad ke-13, muncul lebih banyak khanat Islam independen seperti Kazan, Krimea, dan Siberia. Namun, situasi berubah pada abad ke-16 dengan kedatangan bangsa Rusia yang menginvasi dan mengintegrasikan wilayah-wilayah berpenduduk Muslim, seperti Kazan dan Astrakhan, ke dalam Kekaisaran Rusia. Penaklukan Siberia, Kaukasus, dan Asia Tengah oleh Rusia berlangsung selama beberapa abad berikutnya. Pada abad ke-18, Catherine yang Agung memberikan dorongan besar terhadap kehidupan budaya Islam di Rusia dengan mendirikan masjid dan madrasah di kota-kota seperti Kazan dan Ufa. Dia juga mempromosikan studi Islam dan menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Rusia, yang membuka peluang untuk kajian akademis yang lebih mendalam di bidang ini. Periode Soviet menghadapi umat Islam di Rusia dengan tantangan baru akibat kebijakan anti-agama yang mengganggu kehidupan sosial dan budaya mereka. Namun, setelah runtuhnya Uni Soviet, kebebasan beragama yang baru memungkinkan kebangkitan kehidupan Islam di Rusia modern. Saat ini, populasi Muslim di Rusia merupakan minoritas terbesar di Eropa, mencakup sekitar 13-15% dari total populasi dan terdiri dari lebih dari 40 kelompok etnis yang mengikuti berbagai madzhab Islam, baik Hanafi maupun Syafi’i. Secara akademis, studi Al-Qur’an telah menjadi bagian penting dari kehidupan politik dan akademis di Rusia sejak abad pertengahan, dengan banyak terjemahan dan penelitian yang dilakukan untuk memahami dan menghargai warisan budaya Islam. Kajian Orientalisme di Rusia, khususnya di St. Petersburg, telah mengumpulkan salah satu koleksi manuskrip Al-Qur’an terbesar di Eropa, menunjukkan minat yang mendalam dalam memahami dan menghormati warisan intelektual dan budaya Islam Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan FUSA dan dosen dan mahasiswa dari beberapa prodi termasuk AFI. (MD.FU)
Selengkapnya »
Komentar Terbaru