Wuri Indayani adalah mahasiswa program sarjana jurusan Aqidah dan Filsafat Islam yang melaksanakan sidang munaqosah pada tanggal 17 Desember 2021. Dalam sidang Munaqosah tersebut, sebagai Tim penguji adalah Dr. Kiki Muhammad Hakiki, M.A (ketua sidang), Drs. A. Zaeny, M.Kom.I (penguji utama), Prof. Dr. M. Baharudin, M.Hum (Penguji pendamping 1), Nofrizal, M.A (penguji pendamping 2) dan Iin Yulianti, M.A (sekretaris). Skripsi yang ditulis oleh Wuri Indayani berjudul ” Studi komparasi konsep cahaya menurut Al-ghazali dan Suhrawardi”. dalam tulisan ini, penulis memaparkan secara mendalam bagaimana perbandingan pendapat mengenai cahaya antara dua tokoh muslim tentang cahaya. Cahaya dapat dikatakan esensi yang paling terang dan paling nyata, sehingga mustahil terdapat sesuatu yang lebih terang dan lebih jelas dari pada cahaya. Menurut Al Ghazali cahaya ialah menunjukan pada suatu yang tampak, sedangkan ketampakannya adalah sesuatu yang nisbi. Sedangkan menurut Suhrawardi seluruh realitas tak lain dari cahaya yang memiliki beragam tingkatan dan intensitas. pada masa pandemi covid-19 yang belum usai saat ini, maka Pelaksanaan ujian munaqasyah ini dilakukan secara Online/ dilaksanakan dari tempat masing-masing. Ikuti perkembangan Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, FUSA UIN RIL pada link-link berikut;https://ushuluddin.radenintan.ac.id/ (WEB FUSA)https://instagram.com/afiuinril?igshid=YmMyMTA2M2Y (Instagram AFI)https://instagram.com/hmpsaqidahfilsafatislamuinril?igshid=YmMyMTA2M2Y (Instagram HMPS AFI)

Senin, 06 Desember 2021. Menindaklanjuti hasil kunjungan atau benchmarking FUSA UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi ke FUSA UIN Raden Intan Lampung, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Raden Intan Lampung mendatangkan pakar hermeneutika UIN STS Jambi sebagai dosen tamu. Adalah Bapak Dr. M. Ied Al Munir, M.Hum sebagai Dosen Hermeneutika, yang juga Wakil Dekan I Bidang Akademik FUSA UIN STS Jambi, menyampaikan materi perkuliahan dengan tema “Hermeneutika: Klasik, Filosofis dan Radikal”. Dr. M. Ied Al Munir, M.Hum memulai penyampaiannya dengan Arti Pentingnya Hermeneutika bagi mahasiswa program studi Aqidah dan Filsafat Islam. Tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hermeneutika ditampilkan dengan sangat apik, sebut saja F. D. E. Schleiermacher, Wilhelm Dilthey, Martin Heidegger, Hans-Georg Gadamer, Jurgen Habermas, Paul Ricoeur, hingga Jacque Derrida. Semuanya dikupas dalam penyampaian santai dan mudah dimengerti oleh para mahasiswa. Antusiasme para peserta juga kelihatan dengan banyaknya pertanyaan yang dilayangkan pada saat sesi diskusi. Tentu sebagai pemantik dalam matakuliah hermeneutika banyak pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijabarkan jawabannya lebih lanjut dan mendalam pada sesi selanjutnya.